Powered By Blogger

Minggu, 23 Oktober 2011

bahaya narkoba

Apa yang disebut NARKOBA

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

Jenis Narkoba menurut efeknya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Penyalahgunaan Narkoba

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. – maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
coba-coba
senang-senang
menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
penyalahgunaan
ketergantungan

Dampak penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis:
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Apa yang masih bisa dilakukan?

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Reade more >>

Selasa, 13 September 2011

SMA Muhammadiyah 1 Palembang

Sejarah Sekolah

SMA Muhammadiyah 1 Palembang berdiri tanggal 1 Agustus 1956 yang beralamat di jalan Balayudha Km 4,5 Palembang Sumatera Selatan.

SMA Muhammadiyah 1 Palembang sekarang telah berstatus Terakreditasi “A” (Badan Akreditasi Sekolah Nasional No. 11.00.Ma. 0005.05 tanggal 31 Desember 2005). Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Muhammadiyah 1 Palembang sejak awal berdirinya (1956) adalah:

1. Tahun 1956 – 1963 : Drs. Slamet Pusponegoro (Kepala Sekolah)
2. Tahun 1963 – 1963 : M. Junus Wadjidun (Kepala Sekolah)
3. Tahun 1963 – 1977 : Harun Yahya (Kepala Sekolah)
4. Tahun 1977 – 1977 : Harun Yahya (Kepala Sekolah)
5. Tahun 1977 – 2002 : Drs. Alwi Sarkiti (Kepala Sekolah)
6. Tahun 2002 – 2002 : Abid Jazuli, SE (Kepala Sekolah)
7. Tahun 2002 – 2003 : Drs. Muhamad Yusup (Kepala Sekolah)
8. Tahun 2003 – 2007 : Drs. Effendi, As (Kepala Sekolah)
9. Tahun 2007 – 2007 : H. Hatta Wazzol, SE (Pjs. Kepala Sekolah)
10. Tahun 2007 – Sekarang : Drs. Effendi, As (Kepala Sekolah)



SMA Muhammadiyah 1 sekarang memiliki 6 unit gedung, masing-masing berlantai dua ada 4 unit gedung dan berlantai tiga ada 2 unit gedung, dengan perincian 27 ruang belajar, 3 ruang labor IPA, 1 labor Komputer, 1 labor Ismuba, 1 labor Bahasa, 1 labor Multimedia, 1 ruang BP/BK, Perpustakaan, Kantin, UKS, Musholla, Ruang Guru, Ruang Kepala Sekolah, Ruang TU, Ruang Wakasek, Aula, Ruang Ekskul, IRM, Ruang Sarana Olahraga. serta lapangan paskir yang bisa menampung 200 kenderaan bermotor roda 2.

SMA Muhammadiyah 1 Palembang telah meluluskan 15.000 alumnis, sekarang SMA Muhammadiyah 1 Palembang berjumlah 1.712 siswa dengan diasuh oleh 100 orang Guru bidang studi dan 21 orang Karyawan serta memiliki kegiatan ekstrakurikuler sebanyak 17 macam kegiatan.

Untuk pengembangan ke depan SMA Muhammadiyah 1 masih berusaha menambah fasilitas belajar seperti gedung olahraga dan menambah ruang belajar serta menambah fasilitas ibadah yang semakin lama semakin terasa mendesak seiring perkembangan sekolah ini.

Ke depan bahkan untuk jangka panjang perlu dipikirkan untuk mencari lokasi baru yang lebih representatif dan lebih memungkinkan sekolah ini untuk berkembang lebih baik.
Reade more >>

Selasa, 16 Agustus 2011

balaputradewa





in the balaputradewa...
museum ini menyimpan banyak sekali peningalan-peningalan zaman prasejarah..
Museum Balaputradewa dibangun pada tahun 1978. Museum ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Nasional. Arsitektur bangunannya tradisional Palembang berada di areal seluas 23.565 meter persegi.
Di museum ini terdapat sekitar 2000 koleksi barang-barang tradisional Palembang, binatang awetan dari berbagai daerah di Sumatera Selatan, dan beberapa miniatur rumah di pedalaman. Selain itu, terdapat pula replika prasasti dari arca kuno yang pernah ditemukan di Bukit Siguntang.




  nahh ini, adalah salah satu peningalan prasejarah ''kapak perimbas'' digunakan oleh manusia purba pada zaman paleolikum. Zaman ini disebut pula Zaman Batu Tua , yaitu masa kehidupan berburu dan meramu. Masa ini berlangsung sejak 2 juta tahun lalu sampai 10.000 tahun yang lalu. Kehidupan manusia pada masa itu bersifat evolutif, yaitu perubahan yang sangat pelan.
Kebudayaan paleolitikum pertama kali ditemukan di Jawa oleh Ralph Von Koenigswald dan M.W.F. Tweedie pada tahun 1935. Kebudayaan paleolitikum dikenal juga dengan kebudayaan Pacitan, karena peralatan yang ada banyak ditemukan di daerah Pacitan.

Corak Kehidupan:
- Pada masa ini manusia purba hidup dengan cara nomaden yaitu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
- Tergantung pada alam. Mereka mencari binatang buruan dan meramu artinya mencari dan mengumpulkan makanan dari alam bebas (food gathering). Di samping berburu binatang darat, manusia juga mulai menangkap ikan. Dengan akalnya manusia mampu menciptakan alat-alat seperti tuba untuk memabukkan ikan, membuat kail untuk meperoleh ikan-ikan kecil, dan memakai tombak untuk ikan yang besar.
- Apabila binatang buruan atau bahan makanan di sekitarnya telah menipis, mereka segera mencari tempat baru yang masih banyak menyimpan makanan.
- Mereka hidup secara berkelompok dalam jumlah kecil.


ini adalah tengkorak manusia purba yakni Pithecantropus erectus. kata pithecantropus erectus sendiri barasal dari bahasa yunani dan bahasa latin, yang berarti '' manusia kera yang dapat berjalan''
Reade more >>